Cerita Dewasa Kepuasan Birahi Istri Sahabat Hendro adalah suami Airin sahabat istriku dia baru pulang dari LA dan
kebetulan adikku titip barang buatku, sudah hampir 10 hari Airin
menilponku untuk mengambil barangnya tetapi aku masih belum sempat juga,
sampai tadi pagi Hendro sendiri yang meneleponku, aku jadi sungkan maka
kuputuskan untuk mengambilnya siang ini. Rumah Hendro yang di Kemang
ini letaknya agak ujung meski demikian, halaman rumahnya sangat luas dan
menyenangkan sekali. Ketika aku sampai dirumahnya, tak kulihat Mercy
Hendro yang biasanya parkir digarasinya. Yang ada hanya BMW putih milik
Airin serta sebuah jip Pajero yang diparkir agak jauh dari halaman.
Dengan bersiul siul aku turun dari mobil dan menuju pintu masuk rumah
Hendro, kulihat pintu itu tertutup dan tak seorangpun yang nampak.
Kupencet bel dipintu, tapi tak seorangpun yang keluar, bila ada mobil
didepan, berarti mestinya ada orang didalam rumah itu, aku menduga pasti
Airin sedang sibuk dikamarnya sehingga tak mendengar kedatanganku.
Karena sudah seringkali berkunjung jerumah ini, maka aku langsung saja
menuju pintu belakang untuk mencari orang yang ada dirumah, karena
Hendro sudah bilang kalau dia atau Airin tak ada, maka paketnya akan
dititipkan pada yang dirumah. Benar dugaanku, pintu belakang terbuka,
tetapi didalam senyap sekali, hanya sayup sayup kudengar suara musik
dari dalam. Aku jadi kuatir, apakah terjadi sesuatu dengan Airin, dengan
pelan pelan aku masuk dan mencari sumber suara itu. Rupanya suara itu
datang dari salah satu kamar diruang atas, maka aku segera naik keatas
yang kuketahui sebagai kamar pribadi Hendro dan Airin.Dengan langkah
pelahan aku menuju sumber suara musik yang lembut itu, kulihat pintunya
tidak ditutup rapat sehingga suara musik itu dapat terdengar sampai
diruang bawah. Ketika kuintip dari celah pintu yang terbuka, aku tak
dapat melihat apa apa, karenanya aku mendorong pintu itu lebih lebar
lagi agar aku dapat melihat apa yang ada dalam kamar itu…….. Aku benar
benar terkejut ketika aku berhasil melihat kedalam kamar itu….kulihat
Airin yang telanjang bulat sedang berpelukan dengan seorang pria yang
masih berpakaian lengkap. Aku belum dapat melihat wajah si pria, tetapi
dari bentuk badannya dapat kuperkirakan bahwa pria ini masih sangat muda
dan berperawakan tinggi. Pria itu asyik sekali menciumi buah dada Airin
yang putih montok itu, aku berdebar debar menyaksikan semua ini, tak
kusangka bahwa Airin yang selama ini kelihatannya alim ternyata suka
menyeleweng, memang selama ini aku sering juga membayangkan kecantikan
Airin, tubuhnya tinggi besar dengan profil seperti perempuan India,
kulitnya putih bersih dengan badan yang agak sedikit kegemukan, tetapi
wajahnya cantik sekali dengan mata yang sayu dan bibir yang selalu
basah, cantik sekali. Apa yang kulihat saat ini membuktikan kalau
seleraku pada Airin tidak keliru, badan Airin benar benar mulus,
meskipun perutnya agak gendut dan pinggangnya lebar, tetapi jembutnya
amit amit lebat sekali menutupi nonoknya sampai mencapai pusarnya, belum
lagi ketiaknya rimbun sekali. Si pria itu dengan telaten menciumi buah
dada Airin serta meremas remasnya dengan kalem sekali, dari jauh kulihat
lidahnya menjulur julur menjilati puting susu Airin dan terus bergerak
kebawah sampai kepusar Airin, diantara suara musik kudengar erangan
Airin yang merasa keenakan dengan rangsangan yang diberikan oleh pria
muda itu. Aku mengagumi ketelatenan pria itu, karena ia benar benar
kalem, karena semua gerakannya yang serba tenang itu pastilah membuat
Airin jadi tambah bernafsu. Ketika ciuman sipria itu mencapai bagian
selangkangan Airin, kudengar Airin merintih agak keras, rupanya sipria
itu mulai menjilati nonok Airin yang sudah merekah penuh dengan cairan
itu. Jilatannya sungguh membuat aku terkagum kagum, ia dengan tenang
mengangkat kedua kaki Airin tinggi tinggi sehingga nonok Airin jadi
terangkat keatas, kemudian pria itu mengambil bantal dan mengganjalnya
dibawah pantat Airin. Dengan posisi seperti itu ia mulai menjilati
belahan nonok Airin sampai kelubang dubur Airin. Airin kulihat hanya
bisa menggerak gerakkan pantatnya saja, rupanya ia benar benar kegelian
oleh service yang diberikan oleh sipria itu. Mendadak Airin berusaha
untuk bangkit, si priapun lalu mendekati Airin yang membisikkan sesuatu
ketelinganya. Mendengar itu sipria yang ternyata seorang anak muda
dengan wajah yang tampan sekali lalu tersenyum dan mulai membuka
pakaiannya. Aku jadi tambah kagum dengan anak muda yang bersama Airin
ini, karena ternyata kontolnya juga hebat meskipun kuperkirakan tidak
sepanjang kepunyaanku, tetapi bentuknya kekar dan ujungnya yang pelontos
kelihatan lebih besar dari batang kontolnya sehingga menyerupai jamur.
Begitu ia sudah telanjang dengan ****** ngaceng yang mendongak keatas,ia
segera mendekati Airin yang sudah berbaring terlentang itu, kemudian ia
mendekatkan kontolnya kedekat wajah Airin sementara ia sendiri
mendekatkan wajahnya kedekat nonok Airin. Dengan posisi tersebut
keduanya bebas untuk saling menikmati alat kelamin pasangannya. Benar
saja, dengan rakus Airin memasukkan ****** sipria tadi kemulutnya dan
menghisapnya sambil memejamkan mata, sementara sipria kembali lagi asyik
dengan menjilati nonok Airin yang menganga itu. Aku lebih tertarik
dengan cara sipria itu menjilati nonok Airin, karena kulihat lidahnya
yang panjang itu menjulur masuk kedalam liang nonok Airin dan bukan
sekedar menjilati tepi tepi nonok Airin yang sudah membengkak itu.
Kulihat itil Airin justru dibiarkannya menganggur sehingga kadang kadang
justru Airin yang mengulurkan tangannya untuk menggosok itilnya
sendiri. Benar benar hebat anak muda itu, kontolnya yang lurus itu
dengan lancar masuk kedalam mulut Airin dan ketika dikeluarkan, Airin
menarik kulitnya kebawah sehingga ujungnya yang seperti topi baja itu
terbuka lebar, dengan guratan yang dalam memisahkan ujung ****** dengan
batangnya. Dipusat rasa geli itulah Airin menjulurkan lidahnya dan
menjilatinya berulang ulang sampai sipria itu menggeliat geliat menahan
geli. Aduh betul betul gila yang dilakukan orang orang ini, aku sudah
tak kuat menyaksikan semua ini, kontolku yang ngaceng sampai terasa
sakit karena terjepit celanaku, tetapi aku tak dapat berbuat apa apa
kecuali melihat saja. Hebatnya mereka betul betul menikmati permainan
pendahuluan ini, karena sampai sebegitu lama belum kelihatan gelagatnya
mereka akan mulai bersetubuh yang sebenarnya. Aku makin yakin kalau
Airin adalah seorang hyperseks, aku merasa benar benar kecolongan,
karena tak pernah kusangka kalau Airin begitu hot dan akhli dalam
hubungan seks. Isteriku yang selama ini kuanggap jago, ternyata masih
belum ada seujung kuku dibanding dengan Airin, padahal bila dilihat dari
posturnya, maka isteriku adalah seorang seks maniak, karena isteriku
agak bungkuk dan aku diam diam juga tahu kalau isteriku juga suka main
dengan pria lain, tetapi selama ini aku diam saja karena teman mainnya
rata rata orang yang dari kalangan atas dan aku yakin kemampuan mereka
tidak diatasku. Kenapa isteriku kok mau main main dengan mereka,
penyebabnya hanya satu, isteriku juga menyukai avontuur, jadi hubungan
seks yang sifatnya curi curi itu sangat disukai oleh isteriku. Akupun
juga suka seks seperti ini, tetapi sampai saat ini aku dan isteriku
belum pernah saling terbuka, mungkin kalau kami bisa terbuka maka makin
banyak kenikmatan yang bisa aku reguk. Lamunanku jadi buyar ketika
kulihat Airin berdiri sambil melap nonoknya dengan sehelai handuk,
sementara si pria itu berdiri juga disampingnya sambil memperhatikan
semua gerakan Airin. Selesai membersihkan nonoknya Airin berjongkok
didepan sipria dan mulai lagi mengulum ****** si pria itu, dari kejauhan
kulihat si pria memegang kepala Airin yang sudah menelan habis batang
kontolnya itu. Rupanya Airin hanya sekedar membersihkan ****** sipria
itu agar tidak berlendir karena setelah itu ia mengeluarkan ****** si
pria itu dan langsung memeluk sipria sambil berdiri serta mengangkat
kaki kirinya keatas tempat tidur. Dengan posisi seperti itu, si pria
muda menggenggam kontolnya sendiri dan menepatkannya diantara
selangkangan Airin, setelah dirasakan sudah masuk Airin langsung
mengangkat kedua kakinya dan melingkarkan kepantat sipria sementara dari
belakang kulihat ****** sipria itu lenyap diantara selangkangan Airin.
Dengan sambil memegang pantat Airin dan Airin merangkulkan tangannya
dipundak keduanya asyik berciuman. Aku benar benar tak tahan, aku pergi
menjauh dari kamar itu dan mengeluarkan handphone untuk menghubungi
Airin dikamarnya itu, aku sudah benar benar nekad ingin ikut nimbrung
dalam permainan itu, dan aku sudah tidak memikirkan akibatnya
lagi,rasanya apapun yang terjadi aku akan hadapi yang penting ngacengku
ini bisa hilang. Dari kejauhan kudengar tilpon Airin berdering, tetapi
tidak juga diangkat, aku yakin bahwa Airin sedang menguber kenikmatan
jadi dia agak acuh dengan dering tilpon itu, tetapi aku tak mau kalah
aku juga terus menunggu… Akhirnya telepon itu diangkat juga, jantungku
dag dig dug karena tegangnya, “Hallo….siapa ya ?” kudengar suara Airin
yang agak serak dan mendesah. Aku yakin Airin menerima tilponku itu
sambil terus bersetubuh, ” Airin ya…ini aku Roy, kenapa sih kok lama
menerimanya ?” “Oh Roy, maaf aku sedang dikamar mandi, ada apa Roy, apa
kamu mau ambil paket dari LA ?” Dalam hati aku tertawa mendengar
kebohongan Airin itu, “Nggak Rin, kok rasanya suaramu aneh sepertinya
kamu sedang menikmati sesuatu gitu lho” Sambil berbicara begitu aku
kembali mendekati pintu kamar tadi, ketika kuintai benar dugaanku, tubuh
Airin masih bersatu dengan tubuh sipria itu, tetapi sekarang posisinya
lain, sipria itu berbaring sementara Airin duduk dipangkal pahanya, aku
yakin bahwa saat itu ****** sipria terbenam dalam nonok Airin. Mendengar
perkataanku Airin tertawa ” Menikmati apa Roy ?” Barangkali aja kamu
sedang main dengan Hendro ya ?” Airin tertawa dan berkata lagi “kamu ini
ada ada saja Roy”, aku lalu menjawab dengan agak berbisik ” Rin, aku
sebenarnya sudah dalam rumahmu, aku sudah lihat kamu main main sama
cowok dikamarmu, aku sekarang nunggu kamu dikamar sebelah, cepetan deh”
Tanpa menunggu jawaban Airin, tilpon kututup dan aku masuk kekamar
sebelahnya dan menunggu dengan berdebar debar. Lebih dari lima menit
Airin tidak juga kunjung muncul, aku jadi berpikir apakah dia
menyelesaikan hajatnya terlebih dahulu ataukah dia lagi bingung menyuruh
sicowok itu untuk pergi. Tapi aku yang sudah terangsang nggak karuan
ini langsung aja mencopot celana panjangku dan dengan separuh telanjang
karena bajuku masih kupakai aku duduk dikursi sambil mengelus elus
kontolku yang rasanya jadi tambah panjang dari biasanya itu. Saat itulah
pintu kamar terbuka dan Airin masuk kekamar itu, wajahnya pucat pasi
dan gemetaran, Airin hanya memakai duster yang kelihatan sekali kalau
didalamnya dia tak memakai apa apa, karena kulihat susunya bergerak
gerak ketika ia berjalan. Airin dengan wajah pucat mencoba untuk
tersenyum melihat aku yang separuh telanjang itu. Tanpa banyak bicara
aku langsung berdiri dan mendekati Airin, aku langsung merangkul Airin
dan menciumnya. Airin diam saja, entah karena perasaan takut atau
bagaimana, aku tak perduli aku langsung membuka dusternya sambil
bertanya, “Dimana anak tadi Rin ?” Airin tak menjawab, begitu duster
Airin terbuka benar dugaanku Airin tak memakai apa apa dibalik duster
itu, aku langsung mengulum pentil susunya yang coklat itu dan tangannya
kubimbing agar memegang kontolku yang panas itu. Airin tetap diam saja,
kudorong Airin keatas tempat tidur yang ada dikamar itu dan begitu ia
sudah terbaring langsung kukuakkan pahanya dan kucobloskan kontolku.
Tiba tiba saja Airin berkata “Roy apa cukup masuk dipunyaku, hati hati
lho ” Aku membatalkan untuk memasukkan kontolku langsung, lalu aku
mengambil ludah dengan jariku untuk kuoleskan keujung kontolku, setelah
kulihat basah dan licin barulah kumasukkan lagi diantara bibir nonok
Airin yang membengkak itu. Kulihat Airin memejamkan matanya sambil
menggigit bibir, sekali sentak kontolku amblas masuk kedalam liang nonok
Airin. Saat itulah Airin merintih dan secara refleks tangannya
memelukku, kubalas pelukannya dan kucium bibir Airin yang tebal dan
merekah itu, sengaja aku membiarkan kontolku mentok terbenam didasar
nonoknya karena aku menunggu agar dia yang menggoyangkan pantat untuk
merasakan enaknya kontolku, aku hanya menciumi dan menggigiti bibirnya
sambil tanganku meremas remas susunya yang kenyal dan montok itu, benar
saja tak lama kemudian mulai kurasakan goyangan pantat Airin berusaha
untuk menepatkan ujung kontolku dibagian yang paling sensitif didalam
nonoknya, awalnya pelan pelan kurasakan ujung kontolku digosok gosok
dinding rahim Airin, lama kelamaan gosokan itu makin keras dan akhirnya
menggila karena Airin yang sudah hilang sungkannya sekarang benar benar
menggoyang pantatnya agar supaya terasa nikmatnya, aku sendiri begitu
melihat Airin sudah bereaksi langsung kupacu kontolku dengan gerakan
memutar juga untuk mengimbangi Airin, seperti dugaanku, nonok Airin
tidak terlalu peret, bahkan boleh dikatakan longgar, namun nikmatnya
berpetualang menyebabkan persetubuhan ini benar benar terasa lain,
apalagi Airin sangat pandai membuat ujung kontolku seperti digerus
setiap kali mentok didasar nonoknya. Kami sama sekali tak ada niatan
untuk berganti posisi karena yang kami kejar hanyalah puncak kenikmatan
yaitu memancarnya air mani kami secara bersamaan. Suara kontolku yang
keluar masuk diliang berkecipak karena liang Airin sudah penuh dengan
lendir yang membuat liang Airin jadi becek nggak karuan. Airin sendiri
yang sudah seperti orang kesurupan tanpa sungkan menjilati dadaku dan
kadang kadang menggigit pundakku, rasa geli yang mengumpul diujung
kontolku membuat aku jadi tak tahan lagi, dengan melenguh keras
kusemprotkan air maniku sementara itu Airin sendiri juga mencengkeram
pundakku dan menjepitkan kedua kakinya kepahaku, dia juga mencapai
puncak kepuasannya. Kubiarkan saja Airin yang kelelahan terbaring lemas
sambil memejamkan matanya, kuperhatikan cuping hidungnya penuh dengan
bintik keringat, wajahnya yang cantik membuat penampilannya sangat
anggun, aku tak tahu apa yang terjadi dalam rumah tangganya, apakah
Hendro tahu semua ini, dan mengapa Airin begitu berani memasukkan laki
laki disiang hari bolong seperti ini, kenapa tak ada yang
dikhawatirkannya, aku menduga pasti ada sesuatu yang misterius dirumah
ini, tetapi aku tak perduli, karena urusanku hanyalah dengan Airin
sendiri dan kalau boleh dikatakan lebih khusus lagi dengan nonok Airin
yang membuat birahiku jadi naik itu. Ketika membuka matanya, wajah Airin
langsung merona merah, dia sangat malu kepadaku dengan semua ini
katanya “Roy, kamu jangan bilang pada Hendro ya, aku malu sekali lho”
Aku tak menjawab hanya kucium bibirnya yang tebal dan merangsang itu.
Airin berkata lagi ” Tak nyana lho Roy kalau kamu mendadak muncul, bikin
aku jadi kaget sekali ” “Roy kapan kapan kita keluar saja ya, apakah
Novie juga mengerti kalau kamu jagoan seperti ini ?” Aku hanya tersenyum
saja ” Ayo deh aku pulang dulu ya, entar kalau Hendro datang bisa gawat
nich, kemana cowok tadi Rin ?” Airin menjawab kalau cowok tadi sudah
disuruhnya pulang. Airin langsung berdiri dan memakai dusternya serta
mengantarku kedepan. Aku sengaja tak mau bertanya macam macam, tetapi
aku percaya bahwa Airin juga tahu kalau Hendro juga suka main perempuan
jadi scorenya draw. Aku menaiki mobilku sambil tersenyum sendiri karena
teringat akan pengalamanku sendiri dengan Novie isteriku.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Janda Ngentot Bokap |
Tante Ngentot Bokap |
Tante Ngentot Di Koas
dengan judul Cerita Dewasa Kepuasan Birahi Istri Sahabat. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Cerita Sex Janda | Janda Sex Ngentot
Ditulis oleh:
Graha Vimax Asli - Minggu, 24 Januari 2016
Belum ada komentar untuk "Cerita Dewasa Kepuasan Birahi Istri Sahabat"
Posting Komentar